Friday, May 27, 2016

Sifat Mekanis Baja Struktural

1. Stiffness (kekakuan)
www.civildoqument.com - Sifat bahan yg dapat renggang terhadap tegangan tinggi tanpa diikuti regangan yg besar. Ini adalah ketahanan pada deformasi. Kekakuan bahan yakni fungsi dari Modulus elastisitas E. Sebuah material yg memiliki nilai E tinggi seperti baja, E = 207.000 Mpa, dapat berdeformasi lebih kecil pada beban (maka kekuatannya lebih tinggi) daripada material dgn nilai E lebih rendah, contohnya kayu dgn E = 7000 Mpa atau kurang.

Sifat Mekanis Baja Struktural

2. Strength (kapabilitas)
Sifat bahan yg ditentukan oleh tegangan paling besar material bisa renggang sebelum rusak (failure). Ini akan didefinisikan oleh batas proposional, titik mulur atau tegangan maksimum. tak ada satu nilai yg lumayan dapat buat mendefinisikan kemampuan, dikarenakan perilaku bahan tidak sama pada beban & sifat pembebanan.

3. Elasticity (elastisitas)
Sifat material yg bisa kembali ke dimensi awal sesudah beban dihilangkan. Amat sulit memastikan nilai pas elastisitas. Yg dapat dilakukan yaitu menentukan rentang elastisitas atau batas elastisitas.

4. Ductility (keuletan)
Sifat bahan yg dapat deformasi pada beban tarik sebelum benar-benar patah (rupture). Material ulet yaitu material yg dapat ditarik jadi kawat tipis panjang dgn gaya tarik tanpa rusak. Keliatan ditandai dgn % perpanjangan panjang ukur spesimen selagi uji tarik & % pengurangan luas penampang. Besar keuletan bisa dinyatakan dgn pendapat yang merupakan berikut :

Persen Pertambahan = (pertambahan panjang ukur : panjang ukur awal) x 100 % pengurangan luas = ((luas awal - luas akhir) : Luas awal) x 100%

5. Brittleness (kegetasan)
Menunjukkan tak adanya deformasi plastis sebelum rusak. Material yg getas dapat tiba-tiba rusak tanpa adanya tanda terlebih dulu. Material getas tak memiliki titik mulur atau proses pengecilan penampang (necking down process) & kekuatan patah = kebolehan maksimum. Material getas, contohnya : Besi cor, batu, & semen cor, yg rata-rata lemah dalam uji tarik, maka penentuan kebolehan dgn memakai uji tekan.

6. Malleability (kelunakan)
Sifat bahan yg mengalami deformasi plastis kepada beban tekan yg bekerja sebelum benar-benar patah. Rata Rata material yg amat sangat liat merupakan pula cukup lunak.

7. Toughness (ketangguhan)
Sifat material yg dapat menahan beban impack tinggi atau beban kejut. Apabila sebuah benda mendapat beban impack, sehingga sebahagian energi diserap & sebahagian energi dipindahkan. Pengukuran ketangguhan = luasan di bawah kurva tegangan-regangan dari titik asal ke titik patah.

8. resilience (kelenturan)
Sifat material yg bisa menerima beban impack tinggi tanpa memunculkan tegangan lebih terhadap batas elastis. Ini menunjukkan bahwa energi yg diserap selagi pembebanan disimpan & dikeluarkan kalau material tak dibebani. Pengukuran kelenturan sama dgn pengukuran ketangguhan.

No comments:

Post a Comment