Pengertian Beton (Concrete)

Pengertian Beton (Concrete)

 

 

1.1 Definisi Beton (Concrete)
Beton normal adalah suatu campuran yang bahan dasarnya terdiri dari agregat pasir,kerikil,semen dan air. Oleh karena itu beton dapat dikatakan sebagai bahan komposit (bahan yang dibentuk dari gabungan beberapa material yang tidak sejenis). Untuk beton modern, beton dapat didefinisikan sebagai suatu campuran yang dibentuk dari material pilihan (ukuran, gradasi, dan jenis), semen, air, bahan tambahan kimia untuk workabilitas.

1.2 Beton Sebagai Bahan Konstruksi
Beton jika dilihat dari kekuatannya tentu tidak sekuat baja, namun demikian mengapa konstruksi beton sangat luas digunakan. Pertama beton memiliki daya tahan yang sangat baik terhadap air, daya tahan ini telah terbukti pada penggunaan beton untuk konstruksi bangunan air. Kedua beton mudah dibentuk sesuai dengan ukuran dan mengikuti bentuk cetakannya. Kemudahan ini disebakan karena beton segar merupakan bahan plastis, yang dapat mengalir dalam cetakan dan setelah beberapa jam atau hari cetakan dapat dibuka dan beton segar tersebut telah berubah menjadi bahan yang padat. Ketiga bahan konstruksi tersebut murah dan materialnya mudah didapat.

1.3 Teknologi Beton dan Perkembangannya
Untuk konstruksi biasa, beton normal dengan kuat tekan beton 20-30 N/mm2 pada umur 28 hari dengan faktor air semen 0,5-0,7 telah digunakan dengan sangat memuaskan. Namun demikian, ketika beton tersebut digunakan pada lingkungan yang agesif (mengandung larutan sulfat atau chlorida), maka daya tahan beton tidak memadai. Sebagai akibatnya, struktur mengalami perlemahan secara cepat. Perlemahan ini terjadi karena porositas dari beton normal yang memungkinkan larutan tersebut dapat menembus bagian dalam beton yang pada akhirnya menyebabkan ekspansi, retak dan karat pada tulangan. Faktor-faktor tersebut telah meningkatkan intensitas penelitian dan pengembagan untuk mempertinggi sifat-sifat beton yang dikenal dengan beton mutu tingii/High Strength Concrete (HSC). Beton denga workabilitas yang sangat tinggi yang dikenal denga nama Self Compacting Concrete (SCC) merupakan beton yang mempunyai kemampuan untuk memadat sendiri tanpa menggunakan alat penggetar.

1.4 Tipe Beton
Berdasarkan berat satuan, beton dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kategori. Pertama beton normal yaitu dengan berat 2400 kg/m3. Kedua beton ringan dengan berat kurang dari 1800 kg/m3. Ketiga beton dengan berat lebih besar dari 3200 kg/m3.

1.5 Kandungan Lumpur
Agregat yang berasal dari sungai perlu dilakukan pengujian kandungan lumpur. Yang dimaksud dengan lumpur ialah bagian-bagian yang dapat melewati saringa No.200. Dalam campuran beton lumpur dapat menyebabkan kurang sempurnanya ikatan antara pasta semen dan agregat.

1.6 Kandungan Air (Moisture Content)
Kandungan air adalah banyaknya air yang terdapat dalam agregat dalam satuan berat dibandingkan berat keseluruhan agregat. Dengan diketahui kandungan air, air campuran beton dapat disesuaikan agar factor air semen yang diambil konstan.

1.7 Kekasaran Permukaan
Kekasaran permukaan agregat mempengaruhi ikatan antara agregat dengan pasta semen dan juga mempengaruhi kebutuhan air untuk campuran beton, khususnya untuk agregat halus.

1.8 Semen
Faktor yang terpenting dari sifat semen adalah komposisi kimia dan kehalusan. Kedua factor tersebut sangat berpengaruh terhadap workabilitas dan kekuatan beton. Sebagai contoh, persentase kandunga silika dalam semen akan mempengaruhi persentase volume Calcium Silicate Hydrate dalam pasta semen, dimana hasil hidrasi tersebut merupakan perekat utama glue yang mengikat material menjadi bahan komposit. Pada semen yang kehalusannya lebih besar mempunyai specific surface area yang lebih besar sehingga banyak air yang diserap. Oleh karena itu, unuk mendapatkan workabilitas tertentu semen dengan specific area yang lebih besar memerlukan lebih banyak air.

1.9 Air
Air yang digunakan untuk campuran beton dan campurannya harus air yang bersih atau dapat dikonsumsi. Zat dan bahan tersebut dapat mempengaruhi sifat beton yaitu penurunan kekuatan dan daya tahan seperti karat pada tulangan beton yang pada akhirnya akan memperlemah struktur beton. Umumnya air yang bersumber dari sumur, sungai dan waduk yang dapat dikonsumsi untuk keperluan rumah rumah tangga.