Wednesday, December 17, 2014

Beton Prategang (Prestressed Concrete)




Penggunaan sistem prategang pada elemen struktural linier adalah dengan memberikan gaya konsentris atau eksentris dalam arah longitudinal. Gaya ini mencegah berkembangnya retak dengan cara mengeliminasi atau sangat mengurangi tegangan tarik di bagian tumpuan dan daerah kritis pada kondisi beban kerja, sehingga dapat meningkatkan kapasitas lentur, geser, dan torsional penampang tersebut. 

 
Gambar : Penegangan Beton
 
Selain itu, pemberian tegangan (stressing) juga digunakan pada cerobong reaktor nuklir, pipa, dan tangki cairan, yang pada dasarnya mengikuti prinsip-prinsip dasar yang sama dengan pemberian prategang linier. Tegangan melingkar pada struktur silindris atau kubah menetralisir tegangan tarik di serat terluar dari permukaan kurvilinier yang disebabkan oleh tekanan kandungan internal. 
   
Untuk beton pratekan diperlukan mutu beton yang tinggi (min K-300) karena mempunyai sifat penyusutan dan rangkak yang rendah mempunyai modulus elastisitas dan modulus tekan yang tinggi serta dapat menerima tegangan yang lebih besar dibandingkan beton mutu rendah,. Sifat-sifat ini sangat penting untuk menghindarkan kehilangan tegangan yang cukup besar akibat sifat-sifat beton tersebut. 

Penggunaan sistem prategang pada elemen struktural linier adalah dengan memberikan gaya konsentris atau eksentris dalam arah longitudinal. Gaya ini mencegah berkembangnya retak dengan cara mengeliminasi atau sangat mengurangi tegangan tarik di bagian tumpuan dan daerah kritis pada kondisi beban kerja, sehingga dapat meningkatkan kapasitas lentur, geser, dan torsional penampang tersebut. 


 Selain itu, pemberian tegangan (stressing) juga digunakan pada cerobong reaktor nuklir, pipa, dan tangki cairan, yang pada dasarnya mengikuti prinsip-prinsip dasar yang sama dengan pemberian prategang linier. Tegangan melingkar pada struktur silindris atau kubah menetralisir tegangan tarik di serat terluar dari permukaan kurvilinier yang disebabkan oleh tekanan kandungan internal.
Struktur beton prategang mempunyai beberapa keuntungan, antara lain Terhindarnya retak terbuka di daerah tarik, jadi lebih tahan terhadap keadaan korosif. Kedap air, cocok untuk pipa dan tangki. Karena terbentuknya lawan lendut sebelum beban rencana bekerja, maka lendutan akhirnya akan lebih kecil dibandingkan pada beton bertulang. Penampang struktur lebih kecil/langsing, sebab seluruh luas penampang dipakai secara efektif. Jumlah berat baja prategang jauh lebih kecil dibandingkan jumlah berat besi beton biasa. Ketahanan gesek balok dan ketahanan puntirnya bertambah. Maka struktur dengan bentang besar dapat langsing. Tetapi ini menyebabkan Natural Frequency dari struktur berkurang, sehingga menjadi dinamis instabil akibat getaran gempa/angin, kecuali bila struktur itu memiliki redaman yang cukup atau kekakuannya ditambah.

Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
Struktur beton prategang mempunyai beberapa keuntungan, antara lain Terhindarnya retak terbuka di daerah tarik, jadi lebih tahan terhadap keadaan korosif. Kedap air, cocok untuk pipa dan tangki. Karena terbentuknya lawan lendut sebelum beban rencana bekerja, maka lendutan akhirnya akan lebih kecil dibandingkan pada beton bertulang. Penampang struktur lebih kecil/langsing, sebab seluruh luas penampang dipakai secara efektif. Jumlah berat baja prategang jauh lebih kecil dibandingkan jumlah berat besi beton biasa. Ketahanan gesek balok dan ketahanan puntirnya bertambah. Maka struktur dengan bentang besar dapat langsing. Tetapi ini menyebabkan Natural Frequency dari struktur berkurang, sehingga menjadi dinamis instabil akibat getaran gempa/angin, kecuali bila struktur itu memiliki redaman yang cukup atau kekakuannya ditambah.

Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
Struktur beton prategang mempunyai beberapa keuntungan, antara lain Terhindarnya retak terbuka di daerah tarik, jadi lebih tahan terhadap keadaan korosif. Kedap air, cocok untuk pipa dan tangki. Karena terbentuknya lawan lendut sebelum beban rencana bekerja, maka lendutan akhirnya akan lebih kecil dibandingkan pada beton bertulang. Penampang struktur lebih kecil/langsing, sebab seluruh luas penampang dipakai secara efektif. Jumlah berat baja prategang jauh lebih kecil dibandingkan jumlah berat besi beton biasa. Ketahanan gesek balok dan ketahanan puntirnya bertambah. Maka struktur dengan bentang besar dapat langsing. Tetapi ini menyebabkan Natural Frequency dari struktur berkurang, sehingga menjadi dinamis instabil akibat getaran gempa/angin, kecuali bila struktur itu memiliki redaman yang cukup atau kekakuannya ditambah.

Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win

Terhindarnya retak terbuka di daerah tarik, jadi lebih tahan terhadap keadaan korosif. Kedap air, cocok untuk pipa dan tangki. Karena terbentuknya lawan lendut se

Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
Prinsip Dasar Beton Pratekan Beton pratekan dapat didefinisikan sebagai beton yang diberikan tegangan tekan internal sedemikian rupa sehingga dapat meng-eleminir tegangan tarik yang terjadi akibat beban eksternal sampai suatu batas tertentu. Ada 3 ( tiga ) konsep yang dapat dipergunakan untuk menjelaskan dan menganalisa sifat-sifat dasar dari beton pratekan atau prategang : 1. Sistem pratekan/prategang untuk mengubah beton yang getas menjadi bahan yang elastis. 2. Sistem pratekan untuk kombinasi baja mutu tinggi dan beton mutu tinggi 3. Sistem prategang untuk mencapai keseimbangan beban Metode Prategangan Pada dasarnya ada 2 macam metode pemberian gaya prategang pada beton, yaitu : 1. Pratarik ( Pre-Tension Method ) Cara kerja metode ini baja prategan diberi gaya prategang dahulu sebelum beton dicor, oleh karena itu disebut pre-tension method. Setelah gaya prategang ditransfer ke beton, balok beton tersebut akan melengkung ke atas sebelum menerima beban kerja. Setelah beban kerja bekerja, maka balok beton tersebut akan rata 2. Pasca tarik ( Post-Tension Method ) Pada metode pascatarik, beton dicor terlebih dahulu, dimana sebelumnya telah disiapkan saluran kabel atau endon yang disebut duct. Karena alasan transportasi dari pabrik beton ke site, maka biasanya beton prategang dengan sistem post-tension ini dilaksanakan segmental ( balok dibagi-bagi, misalnya dengan panjang 1 -1,5 m ), kemudian pemberian gaya prategang dilaksanakan di site, setelah balok segmental tersebut dirangkai.

Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
Prinsip Dasar Beton Pratekan Beton pratekan dapat didefinisikan sebagai beton yang diberikan tegangan tekan internal sedemikian rupa sehingga dapat meng-eleminir tegangan tarik yang terjadi akibat beban eksternal sampai suatu batas tertentu. Ada 3 ( tiga ) konsep yang dapat dipergunakan untuk menjelaskan dan menganalisa sifat-sifat dasar dari beton pratekan atau prategang : 1. Sistem pratekan/prategang untuk mengubah beton yang getas menjadi bahan yang elastis. 2. Sistem pratekan untuk kombinasi baja mutu tinggi dan beton mutu tinggi 3. Sistem prategang untuk mencapai keseimbangan beban Metode Prategangan Pada dasarnya ada 2 macam metode pemberian gaya prategang pada beton, yaitu : 1. Pratarik ( Pre-Tension Method ) Cara kerja metode ini baja prategan diberi gaya prategang dahulu sebelum beton dicor, oleh karena itu disebut pre-tension method. Setelah gaya prategang ditransfer ke beton, balok beton tersebut akan melengkung ke atas sebelum menerima beban kerja. Setelah beban kerja bekerja, maka balok beton tersebut akan rata 2. Pasca tarik ( Post-Tension Method ) Pada metode pascatarik, beton dicor terlebih dahulu, dimana sebelumnya telah disiapkan saluran kabel atau endon yang disebut duct. Karena alasan transportasi dari pabrik beton ke site, maka biasanya beton prategang dengan sistem post-tension ini dilaksanakan segmental ( balok dibagi-bagi, misalnya dengan panjang 1 -1,5 m ), kemudian pemberian gaya prategang dilaksanakan di site, setelah balok segmental tersebut dirangkai.

Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
pratekan untuk kombinasi baja mutu tinggi dan beton mutu tinggi 3. Sistem prategang untuk mencapai keseimbangan beban Metode Prategangan Pada dasarnya ada 2 macam metode pemberian gaya prategang pada beton, yaitu : 1. Pratarik ( Pre-Tension Method ) Cara kerja metode ini baja prategan diberi gaya prategang dahulu sebelum beton dicor, oleh karena itu disebut pre-tension method. Setelah gaya prategang ditran

Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
serta bahan tambahan (addmixture) baik kimia maupun mineral jika diperlukan. Karakteristik beton antara lain : 1. Kuat tekan tinggi. 2. Harga murah. 3. Bahan-bahan penyusun mudah didapat. 4. Mudah diolah. 5. Tahan terhadap api 6. Tahan lama, minimal untuk jangka waktu 30-40 tahun. 7. Tidak mengalami pembususkan. 8. Biaya pemeliharaan rendah. 9. Tahan terhadap t

Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win

pratekan untuk kombinasi baja mutu tinggi dan beton mutu tinggi 3. Sistem prategang untuk mencapai keseimbangan beban Metode Prategangan Pada dasarnya ada 2 macam metode pemberian gaya prategang pada beton, yaitu : 1. Pratarik ( Pre-Tension Method ) Cara kerja metode ini baja prategan diberi gaya prategang dahulu sebelum beton dicor, oleh karena itu disebut pre-tension method. Setelah gaya prategang ditran

Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
Prinsip Dasar Beton Pratekan Beton pratekan dapat didefinisikan sebagai beton yang diberikan tegangan tekan internal sedemikian rupa sehingga dapat meng-eleminir tegangan tarik yang terjadi akibat beban eksternal sampai suatu batas tertentu. Ada 3 ( tiga ) konsep yang dapat dipergunakan untuk menjelaskan dan menganalisa sifat-sifat dasar dari beton pratekan atau prategang : 1. Sistem pratekan/prategang untuk mengubah beton yang getas menjadi bahan yang elastis. 2. Sistem pratekan untuk kombinasi baja mutu tinggi dan beton mutu tinggi 3. Sistem prategang untuk mencapai keseimbangan beban Metode Prategangan Pada dasarnya ada 2 macam metode pemberian gaya prategang pada beton, yaitu : 1. Pratarik ( Pre-Tension Method ) Cara kerja metode ini baja prategan diberi gaya prategang dahulu sebelum beton dicor, oleh karena itu disebut pre-tension method. Setelah gaya prategang ditransfer ke beton, balok beton tersebut akan melengkung ke atas sebelum menerima beban kerja. Setelah beban kerja bekerja, maka balok beton tersebut akan rata 2. Pasca tarik ( Post-Tension Method ) Pada metode pascatarik, beton dicor terlebih dahulu, dimana sebelumnya telah disiapkan saluran kabel atau endon yang disebut duct. Karena alasan transportasi dari pabrik beton ke site, maka biasanya beton prategang dengan sistem post-tension ini dilaksanakan segmental ( balok dibagi-bagi, misalnya dengan panjang 1 -1,5 m ), kemudian pemberian gaya prategang dilaksanakan di site, setelah balok segmental tersebut dirangkai.

Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win

No comments: