Saturday, April 16, 2016

Jembatan Kabel Stayed

A. Pengertian Jembatan Cable Stayed 

Cable-Stayed adalah salah satu tehnologi yg amat baik dalam menciptakan suatu jembatan yg terbentang panjang, yg telah banyak dimanfaatkan diberbagai lapisan negeri salah satunya yaitu Indonesia. Jembatan Cable-Stayed ialah struktur yg memiliki sederetan kabel linear & memikul elemen horizontal kaku (contohnya balok atau rangka batang). Jembatan Cable-Stayed terdiri atas system struktur yg meliputi sebuah dek orthotropik & balok girder menerus yg didukung oleh penunjang yg teramat kokoh, & serta bentuk kabel yg dibentang miring & dihubungkan ke menara sbg pondasi utamanya. 

Jembatan Kabel Stayed

utk jembatan dgn bentang yg cukup panjang digunakan struktur kabel (Cable-Stayed) yg berfungsi sbg pilar-pilar penghubung dalam memikul sebahagian besar dari beban jembatan yg selanjutnya dilimpahkan ke pondasi atau menara. Tujuan pengembangan technologi kabel yakni merangkai bentang-bentang pendek jadi satu bentang panjang yg bisa menghasilkan kemampuan penopang yg lebih kuat utk memikul berat jembatan itu sendiri maupun lalu lintas yg melintasi jembatan tersebut. 

B. Komponen Pada Jembatan Cable Stayed 

Padaa dasarnya tiap-tiap kategori jembatan tentu mempunyai komponen. Komponen itu yg menempa suatu jembatan jadi lebih kokoh, kuat ataupun indah. Demikian jg dgn jembatan Cable Stayed, bersama komponen berikut : 

a. System Kabel 
System kabel yaitu salah satu aspek mendasar dalam perencanaan jembatan cable stayed. Kabel dipakai utk menopang gelagar diantara dua tumpuan & memindahkan beban tersebut ke menara. Secara umum system kabel dapat di lihat sbg tatanan kabel transversal & tatanan kabel longitudinal. Pemillihan tatanan kabel tersebut didasarkan atas bermacam macam faktor sebab dapat memberikan pengaruh yg berbeda pada perilaki struktur terutama terhadap bentuk menara & tampang gelagar. diluar itu bakal berpengaruh juga terhadap metode pembuatan, anggaran & arsitektur jembatan. 
Tatanan system kabel bisa di lihat sbg berikut : 

- Tatanan System Kabel Transversal 
Tatanan kabel tranversal pada areah sumbu longitudinal jembatan akan dibuat satu atau dua bagian & sebaliknya ditempatkan dengan cara simetri. Ada pula perencana yg memakai tiga sektor kabel hingga kini belum akan diterapkan di lapangan. 

- Tatanan System Kabel Longitudinal 
Tatanan kabel longitudinal jembatan memiliki banyak variasi tergantung pada pengalaman perencana menentukan perbandingan antara bentang dgn tinggi menara. utk bentang yg lebih pendek, kabel tunggal kemungkinan telah cukup utk menahan beban rencana. Utuk bentak utama yg panjang & bentang tak simetris yg memakai angker, variasi tatanan kabel tak cukup dgn kebutuhan secara teknis namun harus mengahasilkan konfigurasi dasar tatanan kabel longitudinal adalah, radial, harpa, bentuk kipas & bintang. 

Jembatan Kabel Stayed

b. Gelagar 
Bentuk gelagar jembatan Cable Stayed sangat bervariasi tetapi yg paling sering dimanfaatkan ada dua yakni stiffening truss & solid web.Stiffening truss difungsikan utk struktur baja & solid web dipakai utk struktur baja atau beton baik beton bertulang ataupun beton prategang. 

Bentuk yg paling banyak dipakai ialah bentuk solid web dikarenakan mempunyai kemudahan dalam pekerjaannya. 
- Gelagar yg tersusun dari solid web yg terbuat dari baja atau beton cenderung terbagi atas dua type adalah, 
- Gelagar pelat (plate girder), dapat terdiri atas dua atau banyak gelagar, 

- Gelagar box (box girder), dapat terdiri atas satu atau susunan box yg dapat berbentuk persegi panjang atau trapezium. 

c. Memua atau Pilon 
Pemilihan bentuk pilon amat dipengaruhi oleh konfigurasi kabel, estetika & kebutuhan perencanaan juga pertimbangan anggaran. Jenis menara dari bermacam konstruksi bisa berupa portal berbentuk trapezium, menara kembar, menara A & menara tunggal. Fungsi menara menyalurkan beban dari jalan raya melalui kabel selanjutnya diteruskan ke pondasi.

No comments: