Teknik Fisika Pada Bangunan - Radiasi matahari ialah pancaran energi yang berasal dari proses thermonuklir yang terjadi pada Matahari. Energi radiasi Matahari berbentuk sinar dan gelombang elektromagnetik, spektrum radiasi Matahari sendiri terdiri dari dua yaitu, sinar bergelombang pendek dan sinar bergelombang panjang. Sinar yang termasuk gelombang pendek adalah sinar x, sinar gamma, sinar ultra violet, sedangkan sinar gelombang panjang adalah sinar infra merah.
2. Perhitungan Radiasi
Radiasi total adalah penjumlahan dari radiasi langsung dan radiasi tidak langsung.
Radiasi total = radiasi langsung + (radiasi pantul dari angkasa + radiasi pantul dari tanah)
3. Bukaan dan Orientasi Bangunan
Posisi arah hadap rumah, ikut menentukan kenyamanan bagi penghuninya. Saat ini masyarakat makin sadar akan pentingnya
memasukkan cahaya matahari pagi ke dalam rumah. Tak heran, kavling atau
rumah yang menghadap timur sangat diminati. Namun sebenarnya, hal
tersebut tak sepenuhnya tepat. Matahari terdiri dari elemen panas dan
terang. Panas matahari dibutuhkan, namun tidak berlebihan, karena tentu
akan mengurangi kenyamanan dalam rumah. Sebaliknya, terang matahari
sangat dibutuhkan dalam sebuah bangunan, untuk menghemat penggunaan
energi. Bangunan berbentuk persegi panjang, orientasinya terhadap
matahari lebih menentukan dibandingkan dengan bentuk bujur sangkar.
Karena, setiap fasad menerima beban utama radiasi matahari, yang berarti
pemanasan. Sudut jatuh cahaya matahari juga penting; semakin curam
berarti semakin besar penerimaan energi panas. Dapat disimpulkan, bahwa fasad selatan dan utara menerima sedikit panas dibanding fasad barat dan timur. Karena itu, sisi bangunan yang sempit harus diarahkan pada posisi matahari rendah. Ini berarti, arah barat dan timur tidak dapat dihindari, sehingga pandangan bebas melalui jendela dari sisi ini harus dihindari. Bila di depan fasad timur dan barat terdapat bidang reflektif yang luas, juga akan merugikan karena terjadi kesilauan akibat matahari rendah.
Cahaya
adalah gelombang magnet-elektro yang mempunyai panjang antara 380 hingga 700 m
dengan urutan warna ungu, nila, biru, hijau, kuning, jingga, merah. Sinar adalah
berkas cahaya yang mengarah kesuatu tujuan.
Cahaya matahari, mempunyai gelombang antara 290 hingga
2300 m. Cahaya langit adalah cahaya bola langit cahaya inilah yang
dipakai untuk penerangan alami ruangan, bukan sinar langsung matahari.
Sinar matahari langsung akan sangat menyilaukan dan membawa panas sehingga
tidak di pakai untuk menerangi ruangan.
1. Arus cahaya :
banyak cahaya yang dipancarkan kesegala arah oleh sebuah sumber cahaya
persatuan waktu
2. Intensitas cahaya : kuat cahaya yang
dikeluarkan oleh sebuah sumber cahaya ke arah tertentu.
3. Iluminan : banyak arus cahaya
yang datang
4. Limunan : intensitas cahaya
yang dipancarkan, dipantulkan, atau diteruskan oleh satu unit bidang yang diterangai.
5. Pengaturan Lubang Cahaya Akses tempat masuknya cahaya bisa berbentuk terbuka atau tidak terbuka, asalkan cahaya bisa menerobos masuk. Besar lubang cahaya dalam sebuah bangunan, sebaiknya sepersepuluh dari luas lantai ruangan. Misalkan luas rumah 45 m2, berarti lubang cahaya yang harus dimiliki adalah 4.5 m2. Bila satu jendela ukurannya 120 cm x 80 cm, berarti dibutuhkan minimal 5 jendela di rumah tersebut, baik yang bisa dibuka maupun yang tidak. 6. Climate Berbeda iklim berbeda pula design ruangan bangunan yang dibutuhkan. Setiap jenis iklim memiliki strategi desain bangunan yang berbeda-beda pula. Hal ini cukup kompleks, oleh karena itu penting bagi arsitek harus memperhatikan situasi lingkungan yang akan dibangun misalkan perbedaan aliran angin, resiko gempa, resiko kebakaran serta kemungkinan banjir. 7. Akustika Setiap orang pasti membutuhkan komunikasi, terutama komunikasi secara langsung lewat suara kita. Oleh karena itu pengontrolan noise sangatlah penting untuk hampir semua bangunan. Terutama bangunan yang dikhususkan untuk pertemuan. Kalau kita sembarangan mendesain bangunan tanpa memperhatikan akustika ruangan tersebut, sebagus apapun ruangan tersebut, bisa dimungkinkan akan tidak nyaman untuk pembicaraan. Yang dipelajari dalam akustika adalah tentang suara, bagaimana suara tersebut bisa muncul, bagaimana perjalanan suara tersebut sampai ke telinga dan lain sebagainya. Khusus untuk Akustika bangunan yang dipelajari adalah bagaimana kita mengatur perjalanan dari suara tersebut sampai ke telinga manusia sesuai dengan yang kita inginkan. Baca juga sob http://civildoqument.blogspot.com/2015/04/bangunan-hijau-yang-awet-muda-dalam_5.html |
No comments:
Post a Comment