Thursday, October 23, 2014

Bangunan Bendung

 Bangunan Bendung

 

 A. Pengertian Bendungan

Bangunan bendung ialah sesuatu konsrtuksi bangunan yang gunanya untuk mengepang air (meninggikan permukaan air)sedemikian rupa sehingga air yang telah melewati atas mercunya, maka bangunan bandungan itu harus dibuat dari bahan yang cukup kuat untuk menahan limpahan air itu, pada umumnya bahan-bahan bangunannya terdiri dari beton atau pasangan batu kali atau batu gunung. Bagaimana bendung semacam itu banyak dijumpai pada sungai-sungai untuk keperluan irigasi.

  Bangunan Bendung

            Untuk memperpanjang umur bendung atau yang sering kita sebut dengan pemeliharaan, kita dapat melakukan beberapa tindakan antara lain:
a.   Dengan pemanfaatan terowongan, dibuat dengan ambang alam sehingga tahan terhadap gerusan sedimen dan tinggi muka air minimum masih tetap terjamin.
b.   Dengan membersihkan daerah bangunan dari semua kotoran yang dapat mengganggu aliran air.
c.   Dengan menambal bangunan yang bocor sehingga tidak menimbulkan terusan.
      Untuk pengoperasian bendung diperlukan seorang operator yang bertugas mengoperasikan bendung sekaligus mengatur banyaknya debit alir yang disalurkan dengan arah penyaluran secara tepat, dan juga bertugas merawat bendung dan bangunan pelengkapnya.
      Pada dasarnya pengaturan bendung adalah pengaturan pintu sadap untuk mengalirkan pintu air kesaluran pengairan dan pengaturan pintu penguras pada setiap kali dibutuhkan pengurasan.
 B. Fungsi Bendung
            Adapun fungsi dari bendung (weir) antara lain :
    1. Pada debit kecil bendung harus menutup sungai dan menaikan muka air.
    2. Pada debit besar sebagian saja air diambil dan sebagian besar akan melintasi punggung bendung, sehingga bendung seperti ini berfungsi sebagai peluap.
C. Syarat-Syarat Konstruksi Bendung
  1. Bendung harus stabil (terutama terhadap tekanan air),
  2. Dapat menahan bocoran (bahaya piping),
  3. Elevasi punggung bendung harus memenuhi syarat kebutuhan pengairan daerah yang dilayani,
  4. Muka air bendung serendah mungkin,
  5. Biaya pembuatan dan pembuatan semurah mungkin,
  6. Bentuk peluap harus sedemikian rupa sehingga batu dan pasir dapat dijatuhkan pada dasar sungai hilir dengan tidak merusak konstruksi.
D. Macam-Macam Bendung Berdasarkan Lokasi
Berdasarkan lokasinya, bendung dapat dibagi menjadi:
1.   Bendung pada sungai
Bendung pada sungai dipilih pada bagian sungai yang lurus.
2.   Bendung pada Caupure
bendung pada caupure dibangun jika dijumpai bagian sungai yang membelok tajam dan kembali lagi.   
3. Bendungan separuh adalah bendungan yang tidak menutup sungai sebagian dari arus ditampuh di   danau terpisah, di depan bendungan.

4. Bendungan kayu kadang-kadang digunakan orang karena keterbatasan lokasi dan ketinggian di    tempat ia dibangun. Di Lokasi tempat bendungan kayu dibuat, kayulah bahan yang paling murah, semen mahal dan sulit untuk diangkut. Bendungan kayu dulu banyak digunakan, tapi kebanyakan sudah diganti dengan beton, khususnya di negara-negara industri. Beberapa bendungan dam masih dipakai. Kayu juga bahan dasar yang digunakan berang-berang sering juga ditambah lumpur dan bebatuan untuk membuat bendungan berang-berang.


E. Hal-Hal Yang Dapat Merusak Bendung Dan Cara Mengatasinya
  1. Piping
Adalah bocoran melalui bawah struktur dengan kecepatan yang cukup besar, sehingga berpotensi membawa partikel-partikel tanah. Kerusakan yang terjadi yaitu keroposnya tanah dibawah struktur yang akan mengakibatkan struktur pecah atau hancur.

Usaha untuk menghindar yaitu dengan memperkecil kecepatan aliran piping yang dapat dilakukan dengan cara:
a.       Pembuatan lantai muka
b.      Pembuatan turap
2.      Rusaknya lantai rendah
Diakibatkan karena salahnya hitungan atau asumsi. Lantai bisa rusak karena ada turbulensi/olakan (kolk) oleh aliran. Hal ini dapat diatasi dengan hitungan hidrolika yang benar.
3.      Pecahnya badan bendung
Yaitu akibat tekanan tarik karena kekeliruan dalam desain disebabkan karena resultan gaya yang bekerja terletak diluar teras. Hal ini dapat diatasi dengan dimensi atau bentuk akibat gaya-gaya yang bekerja pada teras.
4.      Gerusan pasir / lumpur pada bendung
Untuk mengatasinya diperlukan kekuatan beton yang cukup kuat untuk menahan gerusan air dengan ketebalan tertentu (± 30 cm).
  1. Stabilitas
Gangguan stabilitas disebabkan tekanan air yang terlalu besar, untuk itu tekanan air perlu diperkecil dengan cara memecah energi air dimuka bendung.

 

No comments: