Produktivitas Alat Berat
1.
Produktivitas
Menurut
Ervianto (2003). Produktivitas didefinisikan sebagai rasio antara out put
dengan input, atau rasio antara hasil produksi dengan total sumber daya
yang digunakan. Dalam proyek konstruksi,
rasio produktivitas adalah nilai yang
diukur selama proses konstruksi, dapat dipisahkan menjadi biaya tenaga kerja,
material, uang, metoda dan alat. Sukses
dan tidaknya proyek konstruksi tergantung pada efektifitas pengelolaan sumber
daya.
Menurut Ervianto (2003), dalam
sebuah sistem umumnya dibutuhkan "sesuatu" yang berfungsi
menjalankannya, yaitu organisasi. Efektivitas organisasi merupakan modal utama untuk menggerakkan subsistem yang ada
didalamnya. Faktor manusia menjadi penentu untuk mencapai tingkat produktivitas
yang ditetapkan. Untuk mendapatkan tingkat produktivitas yang diinginkan dan
meminimalkan segala resiko yang mungkin terjadi serta mengutamakan keselamatan
dan kesehatan kerja, para pimpinan harus memahami kemampuan dan keterbatasan
yang diakibatkan oleh kondisi lokasi
proyek.
Menurut Rostiyanti (1999), produktivitas adalah kemampuan alat dalam
satuan waktu (m3/jam), Dan alat berat merupakan faktor penting didalam proyek terutama
proyek-proyek konstruksi dengan skala yang besar. Tujuan penggunaan alat-alat
berat tersebut untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga
hasil yang diharapkan bisa tercapai dengan lebih mudah dengan waktu yang
relatif singkat. Produktifitas alat tergantung pada kapasitas, waktu siklus
alat, dan efisiensi alat. Menurut Rostianty (1999), siklus kerja dalam
pemindahan material merupakan suatu kegiatan yang dilakukan berulang. Waktu
yang diperlukan dalam siklus kegiatan diatas disebut waktu siklus. Waktu siklus
sendiri terdiri dari beberapa unsur, waktu yang diperlukan di dalam siklus
kegiatan disebut waktu siklus atau Cycle Time (CT).
Waktu muat merupakan waktu yang dibutuhkan oleh suatu alat untuk memuat
material ke dalam alat angkut sesuai dengan kapasitas alat angkut tersebut.
Kemudian waktu angkut atau Hauling Time (HT), waktu angkut merupakan waktu yang
diperlukan oleh suatu alat untuk bergerak dari tempat permuatan ke tempat
pembongkaran. Waktu angkut tergantung dari jarak angkut, kondisi jalan, tenaga
alat, dan lain-lain. Pada saat kembali ke tempat permuatan maka waktu yang
diperlukan utuk kembali disebut (Return Time). Waktu kembali lebih singkat
daripada waktu berangkat karena kendaraan dalam keadaan tidak ada muatan.
Menurut Soeharto (1995), pada masa menjelang akhir konstruksi,
produktivitas cenderung menurun, terutama disebabkan oleh :
1. Kurang tepatnya perencanaan, misalnya masa kontrak
kerja belum berakhir sedangkan pekerjaan sudah menipis, sehingga terjadi
kelebihan tenaga kerja.
2. Sikap mental atau semangat yang mengendur, karena
melihat pekerjaan mulai berkurang dan belum tentu tersedia lapangan kerja
berikutya.
3.
Terlambatnya demobilisasi, sering dijumpai penyelia menahan pekerja yang berlebihan dengan menunggu sampai hasil
kerjanya meyakinkan.
2.
Produktivitas Alat Berat
Dalam melaksanakan proyek-proyek yang dikerjakan dengan
alat berat. Pada saat suatu proyek akan dimulai, kontraktor akan memilih alat berat
yang akan digunakan di proyek tersebut.
Tujuan penggunaan alat–alat berat tersebut untuk memudahkan
pekerja dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai
dengan mudah pada waktu yang relativ lebih singkat. Menurut Rostianti (1999).
3. Jenis-Jenis Alat dan
Fungsinya
Wheel
Loader
Wheel Loader adalah alat yang
mencampurkan dan memuat agregat ke dalam dump truk
Dump
Truck
Dump Truck digunakan untuk mengangkut
material dari Asphalt Mixing plant ke
lokasi pekerjaan proyek.
Motor
Grader
Motor Greader adalah alat
yang digunakan pada pekerjaan perataan dan pembentukan permukaan tanah.
Vibratory Roller
Vibratory Roller adalah alat yang digunakan untuk
pemadatan. Pada proyek jalan digunakan pada pekerjaan pemadatan lapisan pondasi
bawah dan atas. Efek yang diakibatkan oleh getaran adalah gaya dinamis terhadap
tanah, butir tanah cenderung mengisi bagian-bagian yang kosong yang terdapat
diantara butir-butirnya sehingga tanah menjadi padat dan kompak.
Water
Tank Truck
Water
Tank Truck adalah alat pengangkut air untuk proses pemadatan, air
tersebut ada yang dimasukkan kedalam roda Tandem
roller pada saat pemadatan, ada juga yang langsung disiram di badan jalan
yang akan di padatkan.
Compressor
Compressor adalah alat yang digunakan
untuk membersihkan permukaan jalan dari
kotoran dan debu.
Asphalt
Sprayer
Asphalt Sprayer adalah alat yang
digunakan untuk mengolah material lapis pengikat.
Asphalt
Finisher
Asphalt finisher adalah alat yang
digunakan untuk Menghamparkan asphalt pada
permukaan badan jalan.
Tandem
Roller
Tandem Roller berfungsi sebagai alat
untuk pemadatan awal setelah material aspal dihampar.
Pneumatic
Tire Roller
Pneumatic Tire Roller berfungsi sama
seperti Tandem roller yaitu untuk
pemadatan, perbedaannya ada pada jenis roda serta waktu penggunaannya. Pneumatic Tire roller digunakan pada pemadatan terakhir setelah dipadatkan
terlebih dahulu dengan Tandem roller.
4. Penjadwalan
Dalam melaksanakan suatu pekerjaan tentu dibatasi oleh waktu, sehingga alat
berat sangat membantu untuk mempercepat pelaksanaan pekerjaan yang tentu saja
dengan volume yang besar.
Waktu pelaksanaan pekerjaan adalah jangka waktu pelaksanaan dari seluruh
kegiatan yang dihitung dari permulaan kegiatan sampai dengan seluruh kegiatan
berakhir. Waktu pelaksanaan pekerjaan diperoleh dari penjumlahan waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh item pekerjaan.
Penjadwalan adalah kegiatan untuk menentukan waktu yang dibutuhkan dan
urutan kegiatan serta menentukan waktu proyek dapat diselesaikan. Penjadwalan
merefleksikan dari perencanaan, karena itu perencanaan harus dilakukan terlebih
dahulu.
Dalam konteks penjadwalan, terdapat dua perbedaan, yaitu waktu (time) dan
kurun waktu (duration), bila waktu menunjukkan siang/malam, sedangkan kurun
wakut menunjukkan lamanya waktu yang dibutuhkan dalam melakukan suatu kegiatan,
seperti lamanya waktu kerja dalam satu hari adalah 7 jam. Untuk mempersingkat
waktu penyelesaian, Soeharto (1995), membagi
kurun waktu sebagai berikut:
1. Kurun Waktu Normal :
Merupakan kurun waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan sampai
selesai, dengan cara yang efisien tetapi diluar pertimbangan adanya kerja
lembur.
2. Kurun Waktu Dipersingkat :
Adalah waktu tersingkat untuk menyelesaikan suatu kegiatan yang secara
teknis masih mungkin.
5. Time
Schedule
Time schedule adalah skala
waktu yang dibuat dalam diagram balok dengan maksud untuk mengatur waktu, sehingga pekerjaan bisa diselesaikan
dengan yang direncanakan dan tepat waktu.
6. Analisa Waktu Penyelesaian Proyek
Setelah urusan kegiatan dan waktu kegiatan
dan waktu nutuk masing–masing kegiatan di tentukan, maka langkah berikutnya
adalah penganalisis waktu penyelesaiaan proyek yang terdiri dari kegiatan–kegiatan
tersebut. Analisis ini dikerjakan dengan cara berikut :
1.
Menggunakan perhitungan maju dari kegiatan awal sampai
kegiatan akhir.
2.
Menggunakan perhitungan mundur dimulai dari kegiatan
akhir kembali ke kegiatan awal.
No comments:
Post a Comment