Saturday, October 25, 2014

Produktivitas Alat Berat



Produktivitas Alat Berat



1.  Produktivitas

            Menurut Ervianto (2003). Produktivitas didefinisikan sebagai rasio antara out put dengan input, atau rasio antara hasil produksi dengan total sumber daya yang  digunakan. Dalam proyek konstruksi, rasio produktivitas adalah  nilai yang diukur selama proses konstruksi, dapat dipisahkan menjadi biaya tenaga kerja, material,  uang, metoda dan alat. Sukses dan tidaknya proyek konstruksi tergantung pada efektifitas pengelolaan sumber daya.

            Menurut Ervianto (2003), dalam sebuah sistem umumnya dibutuhkan "sesuatu" yang berfungsi menjalankannya, yaitu organisasi. Efektivitas organisasi merupakan modal  utama untuk menggerakkan subsistem yang ada didalamnya. Faktor manusia menjadi penentu untuk mencapai tingkat produktivitas yang ditetapkan. Untuk mendapatkan tingkat produktivitas yang diinginkan dan meminimalkan segala resiko yang mungkin terjadi serta mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja, para pimpinan harus memahami kemampuan dan keterbatasan yang diakibatkan  oleh kondisi lokasi proyek.

Menurut Rostiyanti (1999), produktivitas adalah kemampuan alat dalam satuan waktu (m3/jam), Dan alat berat merupakan faktor penting didalam proyek terutama proyek-proyek konstruksi dengan skala yang besar. Tujuan penggunaan alat-alat berat tersebut untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga hasil yang diharapkan bisa tercapai dengan lebih mudah dengan waktu yang relatif singkat. Produktifitas alat tergantung pada kapasitas, waktu siklus alat, dan efisiensi alat. Menurut Rostianty (1999), siklus kerja dalam pemindahan material merupakan suatu kegiatan yang dilakukan berulang. Waktu yang diperlukan dalam siklus kegiatan diatas disebut waktu siklus. Waktu siklus sendiri terdiri dari beberapa unsur, waktu yang diperlukan di dalam siklus kegiatan disebut waktu siklus atau Cycle Time (CT).

Waktu muat merupakan waktu yang dibutuhkan oleh suatu alat untuk memuat material ke dalam alat angkut sesuai dengan kapasitas alat angkut tersebut. Kemudian waktu angkut atau Hauling Time (HT), waktu angkut merupakan waktu yang diperlukan oleh suatu alat untuk bergerak dari tempat permuatan ke tempat pembongkaran. Waktu angkut tergantung dari jarak angkut, kondisi jalan, tenaga alat, dan lain-lain. Pada saat kembali ke tempat permuatan maka waktu yang diperlukan utuk kembali disebut (Return Time). Waktu kembali lebih singkat daripada waktu berangkat karena kendaraan dalam keadaan tidak ada muatan.

Menurut Soeharto (1995), pada masa menjelang akhir konstruksi, produktivitas cenderung menurun, terutama disebabkan oleh :
1. Kurang tepatnya perencanaan, misalnya masa kontrak kerja belum berakhir sedangkan pekerjaan sudah menipis, sehingga terjadi kelebihan tenaga kerja.
2. Sikap mental atau semangat yang mengendur, karena melihat pekerjaan mulai berkurang dan belum tentu tersedia lapangan kerja berikutya.
  3. Terlambatnya demobilisasi, sering dijumpai penyelia menahan pekerja yang  berlebihan dengan menunggu sampai hasil kerjanya meyakinkan.

2.  Produktivitas Alat Berat
            Dalam melaksanakan proyek-proyek yang dikerjakan dengan alat berat. Pada saat suatu proyek akan dimulai, kontraktor akan memilih alat berat yang akan digunakan di proyek tersebut.
            Tujuan penggunaan alat–alat berat tersebut untuk memudahkan pekerja dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan mudah pada waktu yang relativ lebih singkat. Menurut Rostianti (1999).

3.  Jenis-Jenis Alat dan Fungsinya

Wheel Loader
Wheel Loader adalah alat yang mencampurkan dan memuat agregat ke dalam dump truk

Dump Truck
            Dump Truck digunakan untuk mengangkut material dari Asphalt Mixing plant ke lokasi pekerjaan proyek.



Motor Grader
            Motor Greader adalah alat yang digunakan pada pekerjaan perataan dan pembentukan permukaan tanah.

Vibratory  Roller
                        Vibratory  Roller adalah alat yang digunakan untuk pemadatan. Pada proyek jalan digunakan pada pekerjaan pemadatan lapisan pondasi bawah dan atas. Efek yang diakibatkan oleh getaran adalah gaya dinamis terhadap tanah, butir tanah cenderung mengisi bagian-bagian yang kosong yang terdapat diantara butir-butirnya sehingga tanah menjadi padat dan kompak.

Water Tank Truck
             Water Tank Truck adalah alat pengangkut air untuk proses pemadatan, air tersebut ada yang dimasukkan kedalam roda Tandem roller pada saat pemadatan, ada juga yang langsung disiram di badan jalan yang akan di padatkan.

Compressor
Compressor adalah alat yang digunakan untuk membersihkan permukaan jalan  dari kotoran dan debu.

Asphalt Sprayer
Asphalt Sprayer adalah alat yang digunakan untuk mengolah material lapis pengikat.

Asphalt Finisher
Asphalt finisher adalah alat yang digunakan untuk Menghamparkan asphalt pada permukaan badan jalan.



Tandem Roller          
Tandem Roller berfungsi sebagai alat untuk pemadatan awal setelah material aspal dihampar.

Pneumatic Tire Roller
Pneumatic Tire Roller berfungsi sama seperti Tandem roller yaitu untuk pemadatan, perbedaannya ada pada jenis roda serta waktu penggunaannya. Pneumatic Tire roller digunakan pada pemadatan terakhir setelah dipadatkan terlebih dahulu dengan Tandem roller.

4. Penjadwalan
Dalam melaksanakan suatu pekerjaan tentu dibatasi oleh waktu, sehingga alat berat sangat membantu untuk mempercepat pelaksanaan pekerjaan yang tentu saja dengan volume yang besar.
Waktu pelaksanaan pekerjaan adalah jangka waktu pelaksanaan dari seluruh kegiatan yang dihitung dari permulaan kegiatan sampai dengan seluruh kegiatan berakhir. Waktu pelaksanaan pekerjaan diperoleh dari penjumlahan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh item pekerjaan.
Penjadwalan adalah kegiatan untuk menentukan waktu yang dibutuhkan dan urutan kegiatan serta menentukan waktu proyek dapat diselesaikan. Penjadwalan merefleksikan dari perencanaan, karena itu perencanaan harus dilakukan terlebih dahulu.
Dalam konteks penjadwalan, terdapat dua perbedaan, yaitu waktu (time) dan kurun waktu (duration), bila waktu menunjukkan siang/malam, sedangkan kurun wakut menunjukkan lamanya waktu yang dibutuhkan dalam melakukan suatu kegiatan, seperti lamanya waktu kerja dalam satu hari adalah 7 jam. Untuk mempersingkat waktu penyelesaian, Soeharto (1995), membagi  kurun waktu sebagai berikut:

1. Kurun Waktu Normal :
Merupakan kurun waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan sampai selesai, dengan cara yang efisien tetapi diluar pertimbangan adanya kerja lembur.
2. Kurun Waktu Dipersingkat :
Adalah waktu tersingkat untuk menyelesaikan suatu kegiatan yang secara teknis masih mungkin.

5.  Time Schedule
Time schedule adalah skala waktu yang dibuat dalam diagram balok dengan maksud untuk mengatur waktu, sehingga pekerjaan bisa diselesaikan dengan yang direncanakan dan tepat waktu.

6.  Analisa Waktu Penyelesaian Proyek
            Setelah urusan kegiatan dan waktu kegiatan dan waktu nutuk masing–masing kegiatan di tentukan, maka langkah berikutnya adalah penganalisis waktu penyelesaiaan proyek yang terdiri dari kegiatan–kegiatan tersebut. Analisis ini dikerjakan dengan cara berikut :
1.      Menggunakan perhitungan maju dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir.
2.      Menggunakan perhitungan mundur dimulai dari kegiatan akhir kembali ke kegiatan awal.


No comments: