Persyaratan Penggunaan Standar Pembebanan Jembatan
1) Standar perencanaan jembatan jalan
raya
digunakan dalam perjanjian
kerja antara pihak-pihak yang
bersangkutan dengan bidang konstruksi dan pihak yang berwenang aparatur pemerintah,
sehingga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari anggaran biaya yang mengikat
kekuatan. Perjanjian-perjanjian kerja ini tercermin bahwa setiap perubahan standar
perencanaan pembebanan jembatan jalan raya selalu melalui Keputusan presiden Rl
atau keputusan menteri yang bertanggung jawab dalam pembinaan jalan dan jembatan.
2) Para pelaksana dalam pekerjaan pembangunan
jembatan tidak akan terlepas dari kewajiban untuk melaksanakan berbagai upaya
analisa, cara atau perhitungan yang dapat menjamin bahwa jembatan yang
dibangunnya akan sanggup memikul beban-beban yang ditetapkan pada standar perencanaan
pembebanan jalan raya yang berlaku.
3) Sehubungan
dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi konstruksi dan
transportasi, perencana harus selalu mengikuti perkembangan dan
perubahan-perubahan yang terjadi pada berbagai standar perencanaan pembebanan
jalan raya baik nasional maupun internasional Bila terdapat perubahan-perubahan
yang mendasar dan signifikan maka perencana harus segera mempersiapkan bahan-bahan
pembebanan dan mendiskusikannya dengan pihak klien yang berwenang.
4) Setiap bagian struktur jembatan yang
direncanakan harus sesuai dengan beban rencana, gaya-gaya yang bekerja, dan
berbagai pengaruhnya, termasuk seluruh gaya/beban yang mungkin terjadi pada jembatan
selama umur rencana harus diketahui.
5) Bila terdapat beban/gaya yang tidak umum
dan tidak tercakup dalam standar perencanaan pembebanan jembatan jalan raya
ini, perencana harus mengidentifikasi, mengevaluasi, menghitung besaran dan
lamanya gaya tersebut bekerja. Disamping itu sifat-sifat sehubungan dengan pembebanan tersebut (bila
ada).
6) Perencana dapat mengusulkan untuk
menerapkan berbagai beban di luar standar perencanaan jembatan jalan raya ini
apabila data hasil percobaan/pengukuran dan perhitungan teknis memberikan
dukungan yang kuat terhadap usulan tersebut. Selain
itu, pihak yang berwenang telah
memberikan persetujuan secara tertulis kepada perencana untuk menerapkan metode
atau standar pembebanan yang berbeda untuk. Suatu jembatan yang khusus
perencana harus mempelajari setiap kemungkinan pembebanan umum yang bersesuaian
jembatan jalan raya ini. Jumlah beban yang akan diterapkan beban jembatan
khusus ini harus di kombinasikan secara konsisten.
7) Apabila
seluruh gaya-gaya beban telah diketahui, maka seluruh memungkinkan harus dibuat
Suatu.kombinasi dapat hanya
struktur bersamaan. Hal tersebut.harus
dapat diuraikan secara jelas dan sistematis oleh perencana dalam meminta
persetujuan yang berwenang. Kombinasi yang mengakibatkan pengaruh yang paling membahayakan.
8) Dalam melakukan perencana harus
memperhatikan aspek ekonomis dan harus mendapat persetujuan yang berwenang. Perencana
harus mencantumkan pada gambar struktur jembatan mengenai metode pelaksanaan, urutan,
dan setiap batasan khusus lainnya. Perpindahan setiap gaya harus diuraikan secara
jelas, seperti gaya-gaya antara bangunan bawah dengan pondasi sehingga bagian struktur
seperti pada elastomer atau jenis perletakan lainnya, dihitung dengan berbagai gaya-gaya
yang relevan secara benar dan akurat.
9) Diagram
tegangan yang terjadi dari beban yang diterapkan harus diperlihatkan Untuk Jembatan
yang tidak tegak lurus sungai (skew), maka beban yang dipikul oleh jembatan
melalui system lantai balok ke perletakan, dalam perencanaan harus dipisahkan kedalam
komponen-komponen gaya vertikal, lateral dan memanjang.
No comments:
Post a Comment