Friday, December 26, 2014

Persyaratan Standar Pembebanan Jembatan



Persyaratan Penggunaan Standar Pembebanan Jembatan

 

1)  Standar perencanaan jembatan jalan raya digunakan dalam perjanjian kerja antara pihak-pihak yang bersangkutan dengan bidang konstruksi dan pihak yang berwenang aparatur pemerintah, sehingga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari anggaran biaya yang mengikat kekuatan. Perjanjian-perjanjian kerja ini tercermin bahwa setiap perubahan standar perencanaan pembebanan jembatan jalan raya selalu melalui Keputusan presiden Rl atau keputusan menteri yang bertanggung jawab dalam pembinaan jalan dan jembatan.

2)  Para pelaksana dalam pekerjaan pembangunan jembatan tidak akan terlepas dari kewajiban untuk melaksanakan berbagai upaya analisa, cara atau perhitungan yang dapat menjamin bahwa jembatan yang dibangunnya akan sanggup memikul beban-beban yang ditetapkan pada standar perencanaan pembebanan jalan raya yang berlaku.

3) Sehubungan dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi konstruksi dan transportasi, perencana harus selalu mengikuti perkembangan dan perubahan-perubahan yang terjadi pada berbagai standar perencanaan pembebanan jalan raya baik nasional maupun internasional Bila terdapat perubahan-perubahan yang mendasar dan signifikan maka perencana harus segera mempersiapkan bahan-bahan pembebanan dan mendiskusikannya dengan pihak klien yang berwenang. 

4)  Setiap bagian struktur jembatan yang direncanakan harus sesuai dengan beban rencana, gaya-gaya yang bekerja, dan berbagai pengaruhnya, termasuk seluruh gaya/beban yang mungkin terjadi pada jembatan selama umur rencana harus diketahui.
 
5) Bila terdapat beban/gaya yang tidak umum dan tidak tercakup dalam standar perencanaan pembebanan jembatan jalan raya ini, perencana harus mengidentifikasi, mengevaluasi, menghitung besaran dan lamanya gaya tersebut bekerja. Disamping itu sifat-sifat   sehubungan dengan pembebanan tersebut (bila ada).

6)   Perencana dapat mengusulkan untuk menerapkan berbagai beban di luar standar perencanaan jembatan jalan raya ini apabila data hasil percobaan/pengukuran dan perhitungan teknis memberikan dukungan yang kuat terhadap usulan tersebut. Selain
itu, pihak yang berwenang telah memberikan persetujuan secara tertulis kepada perencana untuk menerapkan metode atau standar pembebanan yang berbeda untuk. Suatu jembatan yang khusus perencana harus mempelajari setiap kemungkinan pembebanan umum yang bersesuaian jembatan jalan raya ini. Jumlah beban yang akan diterapkan beban jembatan khusus ini harus di kombinasikan secara konsisten.

7)    Apabila seluruh gaya-gaya beban telah diketahui, maka seluruh memungkinkan harus dibuat Suatu.kombinasi dapat hanya   struktur  bersamaan. Hal tersebut.harus dapat diuraikan secara jelas dan sistematis oleh perencana dalam meminta persetujuan yang berwenang. Kombinasi yang mengakibatkan pengaruh yang paling membahayakan.

8)  Dalam melakukan perencana harus memperhatikan aspek ekonomis dan harus mendapat persetujuan yang berwenang. Perencana harus mencantumkan pada gambar struktur jembatan mengenai metode pelaksanaan, urutan, dan setiap batasan khusus lainnya. Perpindahan setiap gaya harus diuraikan secara jelas, seperti gaya-gaya antara bangunan bawah dengan pondasi sehingga bagian struktur seperti pada elastomer atau jenis perletakan lainnya, dihitung dengan berbagai gaya-gaya yang relevan secara benar dan akurat.

9)     Diagram tegangan yang terjadi dari beban yang diterapkan harus diperlihatkan Untuk Jembatan yang tidak tegak lurus sungai (skew), maka beban yang dipikul oleh jembatan melalui system lantai balok ke perletakan, dalam perencanaan harus dipisahkan kedalam komponen-komponen gaya vertikal, lateral dan memanjang.

No comments: