Bangunan Silang Untuk Drainase

Bangunan Silang Untuk Drainase - Saluran ala sungai atau saluran buatan (irigasi) yang melintasi alinemen jalan harus dilengkapi dengan sarana untuk memungkinkan drainase silang. Begitu pula apabila alinemen jalan menyimpang dari garis punggung maka air permukaan di daerah antara garis punggung dan alinemen jalan harus dialirkan ke daerah samping yang lebih rendah menggunakan bangunan silang.
Bangunan silang untk drainase umumnya digunakan adalah gorong2, apabila bentang antara kepala jembatan < 6m, apabila bentang > 6m digunakan jembatan (biasa/besar).
Perbedaan antara gorong2 dan jembatan adalah gorong2, biasanya berada dibawah suatu timbunan (tanggul) dan sekitar keliling luarnya dilindungi oleh bahan bangunan yang diperlukan, selain itu gorong2 dapat menambah kapasitas hidraulisnya dengan inlet dan outlet berada dalam kondisi tenggelam.

Fngsi gorong2 adalah :
1.    Mampu mengalirkan air permukaan melintas/keluar dari daerah kawsan jalan.
2.    Mampu memikul beban pada saatpelaksanaan proyek beban lalu lintas jalan dan beban tanah.
Dengan demikian desain gorong2mencakup desain hidraulis struktur. Desain harus menjamin lancarnya pengaliran debit rencana seta fungsinya lubang pemasukan dan lubang pengeluaran dan sambungan gorong2nya agar tidak menimbulkan pengaruh yang merugikan pada embankment akibat bocoran,

Syarat Pemasangan Pipa
Pipa dipasang sedikit miring dan diameter minimum = 75cm untuk kemudahan pemeriksaan, diurug tanah setinggi 0.90m minimal, agar intensitas beban lalu lintas yang diteruskan pada pipa cukup kecil dan meniadakan vibrasi.
Pipa terbuat dari bahan batu, beton, beton bertulang atau pipa logam bergelombang, pipa diletakkan pada alas beton setebal 1-1.5cm, pada dasar sungai berpasir/tanah liat dilapisi oleh lantai batu pecah.
Kepala jembatan dari pasangan batu, untuk daerah yang mempunyai banyak batu, baik pelat dari lempengan batu untuk bentang < 2m. Untuk bentang > 3m dibuat pelat dari beton bertulang (asas pelat diatas 2 tumpuan biasa).