Tuesday, November 18, 2014

Polusi Suara

Polusi Suara



Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Polusi Suara


Bunyi atau suara adalah kompresi mekanikal atau gelombang longitudinal yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batu bara, atau udara.

Jadi, pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkan oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya. Pencemaran suara diakibatkan suara-suara bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya menjadi bising dan tidak menyenangkan. Tingkat kebisingan terjadi bila intensitas bunyi melampui 70 desibel (dB).

Dampak dari Pencemaran Suara 


Tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan waktu (lamanya) kontak. Menurut WHO, tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut :

1. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada
ekosistem lain.
2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan
menyebabkan sakit yang kronis.
3. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya
sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam
lingkungan.

Jenis-Jenis Kebisingan

Jenis-jenis kebisingan ada empat macam, yaitu:
a)      kebisingan yang terus-menerus dengan jangkauan frekuensi yang sempit, misalnya, mesin gergaji;
b)      kebisingan yang terputus-putus, misalnya, suara arus lalu lintas atau pesawat terbang;
c)       kebisingan impulsif, misalnya, tembakan, bom, atau suara ledakan;
d)      kebisingan impulsif berulang, misalnya, suara mesin tempa.


Polusi Suara


Kebisingan di Laut Lepas

Kebisingan bukan hanya menimpa daerah di kota-kota besar saja. Tingginya pencemaran suara ternyata juga terjadi di laut lepas. Tragisnya, polusi suara ini bikin para hewan laut terutama paus dan lumba-lumba jadi sulit berkomunikasi. Padahal mereka sangat tergantung pada komunikasi lewat gelombang laut untuk mencari makanan, pasangan, menghindari predator dan berpindah tempat. Akibatnya populasi mereka pun semakin berkurang jumlahnya.

No comments: