Friday, April 17, 2015

Beberapa Metode Perencanaan Perkerasan Kaku



Beberapa Metode Perencanaan Perkerasan Kaku
Nilai tegangan yang dapat dihitung berdasarkan teori adalah untuk beban statis. Untuk perencanaan, nilai tagangan harus dimodifikasi terhadap perhitungan repetisi beban lalu-lintas. Metode yang umum di Indonesia adalah cara PCA (Portland Cement Association) dan metode AASHTO (American Association of State Highway and Transportation Officials).



Beberapa Metode Perencanaan Perkerasan Kaku


Cara Portland Cement Association (PCA)
PCA menawarkan metoda perencanaan perkerasan kaku berdasarkan teknik analisa tegangan yang dikembangkan oleh WESTERGARD. Pada metode ini, ketebalan bergantung pada besaran dan jumlah beban berulang, modulus of rupture pada hari ke 28 digunakan untuk perencanaan. Ketebalan perkerasan beton relatif tidak sensitif terhadap modulus tanah dasar, kecuali bila membandingkan antara tanah dasar yang sangat lunak dengan yang sangat kuat.
Untuk perhitungan fatique digunakan rasio antara tegangan actual pada perkerasan dengan modulus of rupture. Jika rasio bernilai <0.51 uji dan performance di lapangan menunjukkan bahwa beton akan tahan tanpa menjadi repetisi tegangan tidak terbatas. Disarankan jika ada gejala pumping, tebal pondasi 10-15 cm.

Metode AASHTO (American Association of State Highway and Tranportation Officials)
Cara ini dalam perencanaan tebal perkerasan kaku dikembangkan berdasarkan hasil dari jalan uji ASSHTO. Persamaan yang digunakan untuk mengembangkan data ASSHTO dengan memperhitungkan beban pada ujung pelat. Lalu Poisson’s Ratio diasumsikan 0,2 dan jarak dari ujung ke pusat beban yang diambil 10 inci. Campuran berbagai macam kendaraan dapat dikonversikan dalam beban ekivalen satu sumbu.
Cara ini menunjukkan bahwa ketebalan pelat beton relative sensitive terhadap beban lalu-lintas, dan agak sensitive terhadap tegangan yang terjadi pada pelat beton.


Beberapa Metode Perencanaan Perkerasan Kaku


Tegangan Pelat Beton
1. Tegangan akibat pembebanan oleh roda (lalu-lintas) :
   •    Pembebanan ujung
   •    Pembebanan pinggir
   •    Pembebanan tengah

2. Tegangan akibat perubahan temperature dan kadar air :
   •    Pengembangan
   •    Penyusutan
   •    Lipatan atau lentingan. 



No comments: