Thursday, April 16, 2015

Drainase Selama Pelaksanaan Proyek


Drainase Persiapan


Drainase yang Masuk dan Keluar dari Daerah Kawasan Jalan (ROW)      








Drainase Selama Pelakanaan Proyek - Drainase persiapan merupakan salah satu pekerjaan tanah yang terpenting, yang mensyaratkan bahwa massa tanah yang ada perlu diratakan terlebih dahulu dengan bantuan alat-alat berat, sehingga diproleh kemiringan yang cocok dengan drainase alami. Drainase ini pula menyaratkan adanya gorong-gorong dan saluran-saluran yang tidak diberi lapisan pelindung, agar infiltrasi air dari luar tempat proyek dapat dicegah, serta menjamin adanya drainase yang baik dalam tapak proyek.

Apabila pekerjaan urugan harus dilaksanakan pada daerah persawahan atau di daerah permukaan air tanah tinggi, maka permukaan tanah perlu dikeringkan untuk menaikkan daya dukung tanah, sehingga mesin-mesin pemindahan tanah dapat bekerja lebih mudah, drainase daerah urugan harus dilaksanakan seperti terlihat pada gambar berikut sehingga pekerjaan urugan tidak akan mengakibatkan kenakan muka air tanah dam menimbulkan pengaruh yang merugikan urugan itu sendiri.
Setelah pekerjaan urugan usai, harus ditruskan dengan pengurukan kembali dengan batu kerikil dan pasir, sehingga saluran2 itu berubah menjadi saluran drainase pencegah.
Apabila diketahui ada suatu lapisan permeable atau lapisan pasir/kerikil berpasir pada suatu kedalaman yang besar, maka dapat dibuat sebuah sumuran  berdiameter 10cm, yang menembus sampai kedalaman lapisan lulus air tersebut, sehingga drainase terlaksana melalui lapisan lulus air tersebut.


Drainase Selama Pelakanaan Proyek

Drainase Selama Masa Pekerjaan Urugan

Apabila pada saat pekerjaan urugan tidak diadakan pekerjaan drainase yang layak dan permukaan urugan tidak dibuat datar atau mulus maka curah hujan akan melakukan ilfiltrasi secara alami dalam urugan dan akibat mengurngi kekuatan tanah. Permukaan urugan harus mempunyai kemiringan 4-5% setiap saat, apabila diperkirakan akan hujan permukaan urugan harus dibuat rata dan mulus dengan mesin giling, tanpa meninggalkan jejak2 mesin pemadat dan bulldozer dan mencegah infiltrasi hujan ke dalam tanah, penyebaran tanah harus dipadatkan dengan baik sebelum hujan datang.
Apabila baha urugan bersifat kohesif dan permukaan urugan tidak dapat diratakan sebelum hjan datang, maka operasi mesin2 harus dihentikan beberapa lama. Apabila bahan urugan terdiri dari pasir atau tanah berpasir yang kurang kohesif maka saluran ini harus dibuat pada jarak 1-4m dari puncak.
Apabila pekerjaan perkerasan jalan harus dimulai beberapa saat setelah pekerjaan tanah siap, maka perlu dibuat saluran drainase sementara dengan menggunakan semen tanah plastis atau bahan lain sesuai. Saluran drainase sementara  dianjurkan untuk digali ditempat dimana banjir tak dapat dicegah karena kondisi topografis misalnya pada titik infleksi.

Drainase Selama Pekerjaan Galian

Selama pekerjaan galian, harus diusahakan secara konsisten agar drainase air permukaan dengan memuaskan, denga kemiringn 4-3%. Dianjurkan untuk mmbuat saluran kedua ditepi galian yang digali untuk mencegah limpasan air hujan kondisi cuaca dapat berpengaruh buruk pada lereng galian, lereng ini mengalami erosi yang dikaibatkan curah hujan tetapi hal ini dapat dicegah apabila pengumpulan dan drainase air dikerjaan secara memuaskan.
Jika taraf muka air tanah didalam pekerjaan galian ternyata tinggi, maka tarap muka air tanah perlu diturunkan pada setiap tahapan pekerjaan, agar bahan galian dapat menjadi kering.  



No comments: